koranindopos.com -Jakarta. Kementerian Agama (Kemenag) telah merencanakan kerja sama strategis dengan Bank Indonesia (BI) dalam rangka memperkuat program-program terkait zakat dan wakaf pada tahun 2024. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pendidikan zakat serta wakaf dalam konteks inklusi ekonomi syariah.
Muhibuddin, Kepala Subdirektorat Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan mempromosikan peran zakat dan wakaf dalam inklusi keuangan syariah melalui serangkaian program yang akan dilaksanakan bersama.
“Dalam program Ekonomi Syariah BI, terdapat beberapa program yang terkait dengan zakat dan wakaf sebagai bagian dari inklusi keuangan syariah,” ujar Muhibuddin di Jakarta pada Kamis (8/2/2024).
Muhibuddin juga merinci sejumlah program yang akan digulirkan dalam kerja sama ini, antara lain International Conference on Zakat and Wakaf, Literasi Zakat dan Wakaf, serta program Zakat Wakaf Goes To Campus yang berkolaborasi dengan Mustahik Naik Kelas (Muklas), dan Sertifikasi Amil dan Nadzir.
Kolaborasi ini dilakukan karena terdapat kesamaan fokus antara Kemenag dan BI dalam mendorong peran zakat dan wakaf dalam pembangunan ekonomi syariah. Menurut Muhibuddin, BI memiliki fokus pada Social Financial yang mencakup zakat, wakaf, dan filantropi Islam.
“Kita melihat bahwa BI memiliki fokus pada Social Financial yang mencakup zakat, wakaf, dan filantropi Islam,” ungkap Muhibuddin.
Langkah selanjutnya, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf akan menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan BI untuk membahas Memorandum of Understanding (Nota Kesepakatan) dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama. Setelah itu, Kemenag dan BI akan menjalankan program kerja sama pada tahun 2024.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap zakat dan wakaf serta memperkuat inklusi ekonomi syariah di Indonesia. (hai)