koranindopos.com. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya mendukung “JUMBO” sebagai IP (intellectual property) lokal karya anak bangsa di industri perfilman animasi.
Bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), inisiatif ini bertujuan mendorong industri kreatif Indonesia.
Dukungan diberikan dengan menghadirkan karakter JUMBO berupa balon raksasa setinggi kurang lebih 10 meter di sejumlah lokasi strategis.
Pada masa libur lebaran, karakter tersebut ada di Candi Prambanan hingga bandara-bandara yang dikelola InJourney Airports, termasuk Soekarno-Hatta, Juanda, dan Yogyakarta.
Aktivitas menarik seperti balon raksasa JUMBO, zona interaktif, hingga “reading corner” disediakan untuk menghibur sekaligus mengedukasi anak-anak.
“Kolaborasi menjadi salah satu cara bagi kami dalam mendorong ekonomi kreatif di Indonesia terlebih dalam upaya untuk menciptakan economic value added dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar.
InJourney memiliki peranan sebagai agent of development untuk senantiasa terus mendorong UMKM produk lokal, IP lokal, serta komunitas-komunitas di industri seni dan budaya dalam rangka mendorong penguatan dan pertumbuhan ekonomi kreatif.
“Dengan kekuatan ekosistem di sektor aviasi dan pariwisata yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kami mengoptimalisasi aset-aset yang kami kelola untuk memberikan ruang dan wadah bagi industri kreatif dalam berkarya.
“Hal ini kami lakukan dalam rangka mendorong dan menumbuhkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia,” jelas Direktur Utama InJourney, Maya Watono.
Film Animasi Karakter JUMBO Tembus 3 Juta Penonton
Film animasi JUMBO mencetak sejarah baru dan dinobatkan sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, mencapai 3 juta penonton dalam 2 minggu penayangan.
Film ini mendapat dukungan dari kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam promosinya.
Capaian ini sekaligus menjadikan JUMBO sebagai barometer baru bagi film animasi Indonesia, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi industri animasi nasional.
Sambutan positif dari penonton, media, akun film, hingga sesama sineas diberikan kepada film yang mengangkat cerita tentang petualangan ini.
Komisaris Utama InJourney, Triawan Munaf, mengungkapkan, pencapaian ini tak hanya membanggakan dunia perfilman animasi Indonesia, namun menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mampu mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat.
“Kami percaya bahwa kemajuan sektor pariwisata tak bisa dilepaskan dari kekuatan cerita dan karya yang kreatif seperti film JUMBO.
“Untuk itu, kami berharap kesuksesan ini menjadi awal dari langkah yang lebih besar dalam membawa Indonesia ke panggung dunia melalui pariwisata dan kreativias yang tanpa batas,” tambah Triawan Munaf.
Ditemui saat Nobar JUMBO bareng Besties InJourney (13/04), Founder dan CEO Group Visinema, Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada InJourney yang terus hadir dalam setiap perjalanan film JUMBO.
“Saya membayangkan kapan bandara Indonesia bisa diisi IP Lokal Indonesia, ternyata InJourney dapat mewujudkannya di bandara-bandara besar yang dikelolanya.
“Selayaknya InJourney yang memajukan sektor pariwisata Indonesia, kami juga berjuang untuk Indonesia melalui cerita-cerita animasi Indonesia,” ungkapnya.
Dengan capaian ini, lanjut dia, JUMBO menjadi animasi terbesar di Asia Tenggara karena penonton Indonesia dan dukungan berbagai pihak salah satunya kolaborasi JUMBO dan InJourney.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, produser Film JUMBO, Anggia Kharisma mengatakan bahwa baginya Film JUMBO ini merupakan perjalanan yang luar biasa baginya dan Visinema Group.
“Kami menghadirkan konten untuk anak-anak dan keluarga Indonesia sepenuh hati dan film JUMBO ini adalah bentuk surat cinta kami untuk anak-anak Indonesia dan anak-anak di dalam diri kita.
Dirinya berharap perjalanan JUMBO dan teman-temannya dapat memeluk hati penonton dan menjadi ruang diskusi serta refleksi bagi penontonnya.
“Terima kasih atas bantuan dan dukungan InJourney untuk bersama-sama menJUMBOkan Indonesia ke mata dunia,” ujarnya.
Sebagai informasi, film animasi JUMBO merupakan hasil kolaborasi dari 420 kreator Indonesia yang digarap selama lima tahun sejak 2019.
Sutradara sekaligus penulis naskah adalah Ryan Adriandhy menyebut film ini sebagai bentuk dedikasi anak bangsa dan ditujukan untuk memperkuat industri animasi Indonesia.
InJourney Group mengucapkan selamat atas kesuksesan film JUMBO. Diharapkan kesuksesan film animasi JUMBO ini mendorong hadirnya film-film animasi karya anak bangsa lainnya.
“InJourney Group berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri film animasi, dan juga industri ekonomi kreatif secara keseluruhan.
“Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perjalanan kebangkitan industri animasi di Tanah Air,” tutup Maya Watono. (ris)