Koranindopos.com, Jakarta – Selama 3 hari (25-27 April 2025) Setara Events menyelenggarakan pameran seni bertajuk ‘Ruang Setara’ di Museum Koleksi, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Pameran ini menampilkan lukisan karya seniman difabel Faisal Rusdi, Anfield Wibowo, dan Revanza.
Rizky Syaputra dan Idayu Matagena Ismail, mahasiswa Fakultas Bisnis Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, menggagas acara ini sebagai tugas akhir mereka untuk studi sarjana. Selain pameran seni, pameran ini juga akan diisi dengan talk show bersama para seniman dan bazar inklusif bagi para penyandang disabilitas.
Lebih lanjut, Rizky menjelaskan bahwa ide pameran ini berawal dari minimnya ruang seni inklusif di Indonesia bagi para seniman difabel, khususnya pelukis. “Seorang anggota Dewan Pembina Kesenian Selasar Sunaryo menyatakan bahwa ruang seni masih kurang inklusif bagi penyandang disabilitas. Hal ini menjadi salah satu acuan kami untuk membuat pameran seni yang menampilkan karya seniman disabilitas,” kata Rizky saat jumpa pers Ruang Setara di Museum Koleksi, Taman Ismail Marzuki (25/04).
Melvin Bonardo Simanjuntak, dosen pembimbing di Fakultas Bisnis LSPR, menjelaskan bahwa universitas memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih tugas akhir sarjana mereka, yang dapat berupa tesis, proyek nontesis, atau karya tulis/proposal ilmiah. Dalam hal ini, Rizky dan Idayu memilih proyek nontesis.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa universitas mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir mereka dengan menyediakan kursus yang relevan, termasuk bimbingan untuk proyek nontesis. “Dukungan LSPR untuk proyek nontesis ini juga mencakup kolaborasi yang telah dibangun institusi ini sebagai badan pendidikan, khususnya dalam memajukan nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Rizky dan Idayu menyoroti dua poin SDG: kesetaraan gender dan mengurangi kesenjangan dalam seni dan karya kreatif,” tutup Melvin (Haris)