koranindopos.com – Nusa Dua, Bali, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan potensi Ekonomi Biru atau Blue Economy sebagai mesin baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam acara “Blue Economy Innovation: For Shared Prosperity World Water Forum Parallel Event 2024” di Nusa Dua, Bali, pada Minggu, 19 Mei 2024.
Menurut Suharso, implementasi Ekonomi Biru dapat menggerakkan berbagai industri, terutama di bidang kelautan. Berdasarkan Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia (Indonesia Blue Economy Roadmap) 2023-2045, pemerintah menargetkan kontribusi sektor maritim sebesar 15 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2045. Saat ini, kontribusi ekonomi maritim berada di angka 7,6 persen.
“Indonesia memiliki modalitas pengembangan Ekonomi Biru,” tegas Suharso. “Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk menerapkan Ekonomi Biru dan mencapai target 10 persen kawasan perlindungan laut (Marine Protected Areas/MPA) pada tahun 2030,” tambahnya.
Suharso menjelaskan, Indonesia memiliki keuntungan tersendiri dalam penerapan Ekonomi Biru mengingat mayoritas wilayah Indonesia merupakan perairan. Pengembangan Ekonomi Biru tidak hanya memaksimalkan potensi maritim Tanah Air tetapi juga berdampak positif terhadap industri perikanan, industri berbasis kelautan, perdagangan, transportasi dan logistik, serta pariwisata.
Selain itu, Ekonomi Biru juga melahirkan beberapa industri baru seperti industri energi baru terbarukan (EBT), bioteknologi dan bioekonomi, hingga riset dan pendidikan.
Sesuai dengan tema World Water Forum 2024, Suharso menyampaikan bahwa Bappenas berpedoman pada tiga pilar utama: inklusivitas sosial, inklusivitas industri, dan inklusivitas teritorial. Tiga pilar ini bertujuan untuk memastikan manfaat dari inovasi Ekonomi Biru dirasakan secara efektif di antara masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholders).
“Dengan adanya penyelenggaraan World Water Forum 2024, diharapkan beberapa isu dan kebijakan dalam Ekonomi Biru dapat menjadi pembahasan di tingkat para pemimpin atau menteri,” lanjut Suharso.
Penerapan Ekonomi Biru diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi perekonomian Indonesia, terutama dengan memanfaatkan potensi maritim yang besar. Dengan target kontribusi maritim yang ambisius dan beragam industri yang dapat berkembang, Ekonomi Biru menjadi harapan baru untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. (hai/infopublik)