koranindopos.com – Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, guna membahas solusi komprehensif dalam penanganan dan pengelolaan sampah secara nasional. Rapat ini dihadiri oleh beberapa menteri terkait, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menyatakan bahwa permasalahan sampah di berbagai wilayah masih menjadi perhatian utama pemerintah.
Dalam keterangannya, AHY menegaskan bahwa hingga kini permasalahan sampah masih menjadi tantangan besar di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Banyak masyarakat yang telah mengeluhkan dampak dari pengelolaan sampah yang kurang optimal, sehingga pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk mengatasinya.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat Jadi Fokus
AHY menyebut bahwa salah satu langkah penting dalam menangani permasalahan sampah adalah membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat sejak dini. Pemerintah akan meningkatkan pendidikan dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah, termasuk di sekolah-sekolah agar generasi muda memahami pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi produksi sampah.
“Tentunya kita harus menghadirkan kesadaran dan kepedulian secara nasional. Pendidikan dan sosialisasi dari usia dini hingga dewasa harus terus digalakkan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik,” ujar AHY.
Pemanfaatan Teknologi dan Infrastruktur
Selain membangun kesadaran masyarakat, pemerintah juga akan fokus pada penerapan teknologi dan penguatan infrastruktur dalam menangani sampah dari hulu hingga hilir. AHY menyoroti kondisi sejumlah tempat pembuangan sampah yang sudah penuh serta dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Di sinilah kita harus menghadirkan beberapa terobosan, termasuk penggunaan teknologi dan infrastruktur yang berfokus pada penanganan sampah dari sumbernya, seperti rumah tangga, industri, serta sentra komersial,” jelas AHY.
Pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan sampah, mulai dari tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) hingga tempat pemrosesan akhir (TPA). AHY menegaskan bahwa sebagian besar sampah akan didaur ulang, sedangkan sisanya bisa dimanfaatkan untuk produksi energi listrik melalui pembakaran sampah.
Pembentukan Satgas dan Gerakan Nasional
Sebagai langkah konkret, Presiden Prabowo telah memerintahkan pembentukan satuan tugas percepatan pengelolaan sampah nasional. Satgas ini akan fokus pada penguatan infrastruktur serta penerapan kebijakan berbasis teknologi dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah.
“Kita ingin menghadirkan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi. Pemerintah pusat akan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memastikan implementasi kebijakan ini berjalan efektif,” ungkap AHY.
Sebagai bagian dari upaya nasional, pemerintah juga akan meluncurkan gerakan nasional Indonesia bersih dari sampah. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memastikan bahwa pengelolaan sampah dilakukan secara berkelanjutan.
“Bukan hanya infrastrukturnya atau teknologinya, tetapi bagaimana kesadaran masyarakat dapat terus kita bangun bersama-sama,” pungkas AHY. (hai)