Koranindopos.com – Jakarta. Aktris Raihaanun kembali ke layar lebar lewat peran menantang sebagai Ambar dalam film Angkara Murka, yang dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 22 Mei 2025. Dalam film garapan sutradara Eden Junjung ini, Raihaanun memerankan seorang perempuan muda yang harus berhadapan dengan kerasnya dunia tambang pasir dan teror mistis yang tersembunyi di baliknya.
Ambar adalah seorang istri dan ibu yang hidup dalam keterbatasan. Ketika suaminya, Jarot (diperankan oleh Aksara Dena), menghilang tanpa jejak di lokasi tambang tempatnya bekerja, Ambar nekat menyusul dan bekerja di sana demi menemukan kebenaran. Namun yang ia temukan bukan hanya medan kerja yang kejam, tapi juga praktik-praktik ganjil yang melibatkan kekuasaan, tumbal, dan kepercayaan pada makhluk tak kasat mata.
Dalam usahanya membongkar misteri hilangnya sang suami, Ambar menemukan sekutu dalam diri Lukman (Simhala Avadana), satu-satunya orang yang perlahan membuka mata tentang kebenaran yang selama ini ditutup rapat. Teror demi teror menyelimuti langkah Ambar, yang tak hanya harus berhadapan dengan ancaman fisik, tapi juga kekuatan yang lebih besar dan tidak terlihat.
Lewat perannya sebagai Ambar, Raihaanun menyuguhkan potret perempuan yang tak hanya berjuang secara fisik, tapi juga emosional. Rasa kehilangan, ketakutan, dan kemarahan berpadu dalam perjalanan tokoh ini. Film ini memperlihatkan bagaimana ketabahan seorang perempuan bisa menembus batas-batas logika di tengah tekanan kekuasaan dan ketidakadilan.
Angkara Murka tak hanya memadukan unsur horor psikologis dan drama sosial, tapi juga membawa penonton menyelami realitas masyarakat yang selama ini terbungkam oleh kekuasaan dan mitos. Dibintangi juga oleh Whani Darmawan sebagai tokoh antagonis Raden Broto dan Rukman Rosadi, film ini menawarkan atmosfer mencekam yang tidak mengandalkan jumpscare semata, melainkan ketegangan yang tumbuh perlahan dari lapisan-lapisan konflik sosial dan batin.
Film ini akan menjalani world premiere di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia pada 30 April dan turut berkompetisi dalam kategori White Mulberry Award for Best Debut Feature.
Bagi Eden Junjung, ini adalah film panjang pertamanya setelah sebelumnya dikenal lewat film pendek seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion. Ia menyebut kisah Ambar sebagai cerminan dari banyak perempuan yang dipaksa kuat dalam lingkungan yang menindas. “Saya ingin membawa penonton ke dalam pengalaman batin Ambar, karena horor sejati tidak selalu datang dari hal-hal gaib, tapi dari ketidakadilan yang disembunyikan dengan rasa takut,” ujarnya.
Produser Ifa Isfansyah, yang sebelumnya terlibat dalam sejumlah film penghargaan seperti Gadis Kretek, Before, Now & Then, dan Sang Penari, menyebut Angkara Murka sebagai eksplorasi baru Forka Films dalam menyuarakan realitas lewat genre horor. “Kisah Ambar sangat manusiawi, dan itu yang membuat film ini bisa menyentuh siapa pun, bahkan di tengah teror,” katanya.
Angkara Murka akan mulai tayang di bioskop pada 22 Mei 2025, menghadirkan pengalaman sinematik yang mencekam, emosional, dan penuh makna dari sudut pandang seorang perempuan yang berjuang melawan kekuatan yang mencoba membungkamnya.