Koranindopos.com – Jakarta. Aktor Achmad Megantara kembali menantang kemampuannya dalam dunia seni peran dengan mengambil peran yang tidak biasa di film religi terbaru berjudul Ibadah dan Cinta. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara rumah produksi Multi Buana Kreasindo (MBK) dan Sinemata Productions, dengan Jastis Arimba sebagai sutradara.
Dalam film tersebut, pria kelahiran 1997 itu dipercaya memerankan karakter Rico, seorang agnostik. Peran ini cukup menantang karena menggambarkan seseorang yang tidak meyakini atau tidak bisa memastikan keberadaan Tuhan atau kebenaran tertinggi.
“Saya berperan sebagai Rico dalam film Ibadah dan Cinta. Film ini mungkin agak tidak mudah, karena karakter Rico ini seorang agnostik. Jadi, mungkin di masyarakat saat ini ada muncul fakta tentang agnostik ini,” ujar Achmad Megantara di kawasan Jakarta Utara, Kamis, 17 Juli.
Karakter Rico menjadi salah satu elemen penting dalam film Ibadah dan Cinta, yang disebut akan menghadirkan narasi keagamaan dari sudut pandang berbeda. Bagi Achmad, peran ini menuntut pendalaman karakter secara intens melalui riset mendalam tentang agnostisisme.
“Kalau mendalami peran lebih mungkin ke research, jadi observasi juga, jadi baru tahu ternyata oh agnostik tuh seperti ini, kalau misalkan orang yang atheis tuh seperti ini,” jelasnya.

Megantara mengaku banyak belajar mengenai sudut pandang para penganut agnostik, terutama cara mereka memandang agama dan kehidupan. Menurutnya, pemahaman terhadap perspektif ini sangat penting agar karakternya terasa nyata dan tidak terkesan menghakimi.
“Lebih ke ini aja sih, cuman cari tahu orang-orang yang agnostik itu pola pikirnya mereka tuh seperti apa sih, cara mereka melihat sebuah agama kayak gitu, terus cara mereka melihat dunia tuh seperti apa,” tuturnya.
Film Ibadah dan Cinta memulai proses syutingnya di Melbourne, Australia. Kota ini dipilih sebagai lokasi utama karena menawarkan lanskap unik yang belum banyak diangkat dalam perfilman Indonesia.
Produser Rendy Gunawan menjelaskan bahwa pemilihan Melbourne memiliki alasan artistik dan kreatif. Ia ingin memberikan pengalaman visual yang berbeda kepada penonton lewat panorama yang jarang dijamah sineas Tanah Air.
“Beberapa titik lokasi di Melbourne, belum pernah hadir di film-film Indonesia. Di antaranya adalah dataran tinggi Grampians,” jelas Rendy Gunawan.
Selain menampilkan benturan spiritual dari tokoh Rico, film ini juga disebut akan mengangkat sisi humanis dalam menjalani pencarian makna hidup dan keyakinan. Dengan latar budaya yang kontras, film ini diharapkan dapat menyentuh perasaan berbagai kalangan.
Belum ada tanggal pasti mengenai perilisan film Ibadah dan Cinta, namun proses syuting yang sedang berjalan menjadi tanda bahwa produksi berjalan lancar. Tim produksi pun optimis bahwa film ini akan memberikan warna baru dalam genre religi Indonesia.
Film ini tidak hanya menawarkan cerita yang menggugah, tetapi juga memperlihatkan keberanian sineas dan aktor muda Indonesia dalam mengangkat tema yang jarang diangkat secara eksplisit. Bagi Achmad Megantara, ini menjadi momentum pembuktian kapasitas aktingnya dalam membawakan peran yang menuntut empati dan kedalaman emosional.
















