koranindopos.com – Jakarta. Pemprov DKI masih terus berusaha membangkitkan perekonomian Jakarta di masa pemulihan akibat pandemi Covid-19. Tahun 2024, Pemprov DKI bahkan menargetkan pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 6,4 persen.
”Pertumbuhan ekonomi Jakarta 2022 itu 5,25 persen. Insya Allah, di 2024 itu kita akan di 6,4 persen, targetnya. Tahun 2023 triwulan satu ini belum keluar karena masih Februari,” terang Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta Sri Haryati.
Menurut Sri, bila dilihat dari struktur ekonomi, ada lima sektor yang mempengaruhi ekonomi di Jakarta. Yakni, sektor perdagangan, pengolahan, jasa keuangan, konstruksi, serta informasi dan komunikasi. ”Itu adalah lima sektor terbesar sampai saat ini,” jelasnya.
Namun, dari konteks pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jakarta paling besar dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga. ”Jakarta itu sama dengan nasional tipenya. Yakni, 61 persen (pertumbuhan ekonomi konteks pengeluaran) itu dari konsumsi rumah tangga,” jelasnya. Setelah itu, diikuti oleh, pembentukan modal tetap bruto atau investasi 34 persen. Melihat dua bidang itu, hal yang paling dijaga untuk mempertahankan ekonomi bertumbuh, keduanya menjadi perhatian Pemprov DKI. ”Jadi, bagaimana pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh dengan baik, dua itu yang utama kami lakukan (jaga, Red), konsumsi dan investasi,” terangnya.
Lantaran pertumbuhan ekonomi memberikan pengaruh besar, dia menyebutkan Pemprov DKI sampai saat ini terus menjaga pengeluaran warganya. Beberapa program bantuan yang menyasar masyarakat tertentu masih terus dilakukan sampai saat ini.
Sri juga menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta pasca ibukota pindah juga mulai dipikirkan saat ini. Salah satunya memikirkan sumber ekonomi baru yang relevan dengan Jakarta. ”Ini yang masih terus kami bahas bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan lembaga lainnya.
”Salah satu rekomendasi Bank Indonesia, yakni Jakarta bisa meningkatkan ekonomi Jakarta di bidang pariwisata. Transportasi ke pulau seribu juga menjadi concern kami. Ini yang sedang kami dorong bersama,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun tetap tumbuh tinggi tahun ini. ”Kami mengikuti siklus ketika kami memproyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi pada tahun menjelang. Angkanya kami proyeksikan tumbuh 5-5,8 persen. Tentunya kami berharap bisa tumbuh dibatas atas, yakni 5,8 persen,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar. (wyu/mmr)