koranindopos.com – Jakarta. Thailand kembali mencatat lonjakan signifikan kasus COVID-19 dengan lebih dari 50 ribu kasus baru dalam kurun waktu satu pekan terakhir. Data dari Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) Thailand mencatat sebanyak 53.563 kasus terkonfirmasi pada periode 18 hingga 24 Mei 2025, dengan lima orang dilaporkan meninggal dunia.
Dari total kasus tersebut, 2.827 pasien dirawat di rumah sakit, sementara sisanya menjalani perawatan secara mandiri (rawat jalan). Kota Bangkok mencatat jumlah kasus tertinggi dibandingkan wilayah lainnya.
Dikutip dari Bangkok Post, kelompok usia 30 hingga 39 tahun menjadi yang paling banyak terinfeksi, dengan 10.740 kasus. Disusul kelompok usia 20–29 tahun sebanyak 9.527 kasus. Selain itu, kasus juga ditemukan pada kelompok lansia (8.107 kasus) dan anak-anak usia 4 tahun ke bawah (4.117 kasus).
Selain Bangkok yang mencatat 9.539 infeksi, wilayah lain dengan kasus tinggi meliputi:
-
Chon Buri: 3.379 kasus
-
Samut Prakan: 2.491 kasus
-
Nonthaburi: 2.278 kasus
-
Rayong: 2.210 kasus
Secara nasional, sejak 1 Januari hingga 26 Mei 2025, total 186.955 kasus COVID-19 telah dilaporkan dengan 46 kematian.
Otoritas kesehatan Thailand memperingatkan bahwa angka infeksi berpotensi terus meningkat seiring masuknya musim hujan dan dimulainya tahun ajaran baru. Aktivitas di ruang tertutup, seperti transportasi umum, sekolah, rumah sakit, dan panti lansia, meningkatkan risiko penyebaran virus.
Departemen Pengendalian Penyakit mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan langkah pencegahan dasar:
-
Gunakan masker bila mengalami gejala batuk atau demam
-
Hindari kontak dekat dengan orang yang bergejala pernapasan
-
Cuci tangan secara rutin
-
Lakukan tes COVID-19 bila ada kecurigaan terinfeksi
“Jangan bawa virus pulang ke kelompok rentan seperti lansia atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan mendasar,” tegas DDC dalam pernyataannya.
Varian JN.1 masih menjadi strain dominan di Thailand, mencakup 63,92 persen dari total kasus yang dianalisis. Meskipun tingkat keparahan gejalanya relatif lebih rendah, varian ini memiliki tingkat penyebaran yang tinggi dan terus menjadi perhatian.(dhil)