Koranindopos.com, JAKARTA-Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono tidak akan melanjutkan pembangunan LRT Jakarta (LRTJ) tahun depan. Menurutnya, pembangunan kereta ringan tersebut bisa dilakukan oleh Gubernur DKI yang terpilih berikutnya.
HERU mengatakan, proyek LRTJ Fase 2A Pegangsaan Dua – Jakarta International Stadium (JIS) bukan prioritas. Tahun ini yang paling penting dialokasikan anggaran yakni untuk antisipasi macet, banjir, dan tata kota sesuai amanat Presiden Joko Widodo. ”Belum (ada alokasi dalam APBD DKI 2023 untuk bangun LRT. Kan bisa dilanjutkan oleh periode gubernur (DKI) berikutnya, periode 2024,” terang Heru akhir pekan kemarin.
Menjaga situasi ekonomi stabil juga menjadi prioritas kepemimpinannya. ”Fase-fase ini, yang kami lihat adalah terpenting yakni tiga poin (antisipasi banjir, tata kota, dan kemacetan). Termasuk juga menjaga situasi ekonomi,” ujarnya.
Untuk menjaga situasi ekonomi tersebut merupakan amanat dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepadanya saat dilantik menjadi Pj Gubernur DKI.
Sebelumnya, Direktur Utama PT LRTJ Hendri Saputra menuturkan, proyek Fase 2A tersebut segera dimulai. Menurutnya, semua izin trase dari LRTJ Pegangsaan Dua – JIS tersebut sudah komplet.
”Izin trasenya sudah komplet, bahkan sampai ke Rajawali, sampai ke Halim sudah. Untuk Fase 2A Pegangsaan Dua sampai JIS tersebut kan PSN (program strategis nasional). Sekarang, sedang kami cari pendanannya,” terangnya.
Menurut Hendri, pembangunan LRT Jakarta Fase 2 A tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Yakni, mencapai Rp 7 triliun. ”Dengan panjang 8 kilometer, semuanya jalurnya melayang (elevated) itu kebutuhannya sekitar Rp 7 triliun,” terangnya.
Untuk pendanaan Fase 2 A tersebut, dia menyebutkan sedang menunggu arahan dari Pemprov DKI. Apakah melalui skema penyertaan modal daerah (PMD) atau kerjasama pemerintah daerah dengan badan usaha (KPDBU).
Untuk PMD tersebut, dia menyebutkan sedang berusaha untuk mengomunikasikannya dengan Pemprov DKI dan DPRD DKI. Dia mengakui, untuk menggunakan dana dari APBD DKI, pasti mempertimbangkan fiskal DKI.
”Jika memungkin (pakai APBD), kami dapat support dua stasiun pertama dahulu. Dari Pegangsaan Dua sampai Artha Gading, sekarang lagi berproses. Kami menunggu hasil berapa fiskal yang memungkinkan untuk pembangunan lanjutan dari LRTJ. Dan bersamaan dengan itu, kami juga sedang mengusahakan pembangunan melalui KPDBU atau skema loan (pinjaman) jika memungkinkan,” imbuhnya.
Untuk LRT Jakarta Fase 2 awalnya direncanakan rutenya Velodrome-Manggarai-Dukuh Atas. Namun pasca pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Pemprov DKI mengajukan perubahan trase ke Kementerian Perhubungan. Yakni, Fase 2 LRT Jakarta menjadi JIS- Velodrome-Klender. (wyu/mmr)