koranindopos.com – Jakarta. Pemerintah telah menyetujui untuk menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 berada di bawah tiga persen. Keputusan ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangan pers setelah mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo.
Menkeu Sri Mulyani menyatakan bahwa komitmen untuk menjaga defisit di bawah tiga persen adalah suatu keputusan yang penting untuk menjaga disiplin dalam APBN serta meningkatkan kualitas dan stabilitas. Hal ini akan memungkinkan pemerintahan yang baru untuk fokus dalam menyelesaikan program-program prioritasnya.
Fokus kebijakan fiskal tahun 2025 adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan, dan memajukan antardaerah. Beberapa fokus utama termasuk hilirisasi, transformasi hijau, pembangunan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia (SDM), inklusivitas, dan reformasi birokrasi akan tetap dilakukan.
Menkeu menegaskan bahwa berbagai program di bidang sumber daya manusia, seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, akan memprioritaskan program-program yang menjadi fokus pemerintah berikutnya.
Meskipun masih ada penajaman dalam desain dan postur APBN 2025, pemerintah akan tetap memastikan proses politik yang baik. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah terkait persepsi dan legitimasi dari proses penyusunan APBN.
Komunikasi dengan pemerintahan baru juga akan dilakukan untuk menyampaikan mengenai program-program prioritas yang akan dilaksanakan. Hal ini termasuk menjaga defisit di bawah tiga persen, yang akan tetap menjadi fokus dalam kebijakan fiskal yang hati-hati. (hai)