koranindopos.com – TANGSEL. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel memiliki data bahwa ada 38 titik kemacetan di wilayahnya. Tahun ini enam titik ditargetkan dapat ditangani.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Tangsel Arif Afwan Taufani mengatakan, pihaknya menargetkan tahun ini mengurangi enam titik kemacetan di Kota Tangsel. Salah satunya, di kawasan Viktor, Pamulang.
’’Kami prioritasnya adalah titik-titik yang krusial, salah satunya Viktor. Target enam titik kemacetan kami atasi tahun ini,’’ ungkap Topan – sapaan Arif Afwan Taufani- di kawasan Serpong Selasa (10/1).
Topan menyampaikan, di kawasan Viktor, ada empat titik kemacetan yang akan ditangani tahun ini. Yakni, simpang empat Viktor, perempatan Muncul, bundaran Tekno, dan Buaran di Serpong. Kemudian, dua titik lainnya yang ditargetkan tertangani berada di wilayah perbatasan Gading Serpong.
’’Rencananya kawasan Viktor akan dijadikan percontohan mengenai tertib lalu lintasnya. Kalau memang ini berhasil, tinggal ke tahap-tahap (titik-titik) berikutnya sehingga 38 titik itu mudah-mudahan teratasi,’’ jelas Topan.
Menurut dia, merealisasikan rencana itu tentu tidak mudah. Sebab, banyak ruas jalan di Tangsel yang bukan milik Pemkot Tangsel. Jadi, diperlukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
’’Sebab, hampir mayoritas ruas jalan itu bukan protokol kota, tapi provinsi dan nasional. Saat melakukan kebijakan itu, koordinasinya bukan hanya kami, melainkan juga melibatkan pemerintah provinsi. Kalau dari nasional BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek),’’ terangnya.
Topan menjelaskan, untuk penanganan kemacetan di perempatan Viktor, pihaknya segera menerapkan sistem satu arah atau one way. Sistem tersebut rencananya dilaksanakan akhir bulan ini.
’’Kami sih targetnya akhir bulan ini sudah terapkan sistem one way di Viktor, Pamulang. Agar dapat mengurai kemacetan,’’ lanjut Topan.
Dalam penerapan sistem itu, pihaknya bersama Polres Tangsel sudah melakukan dua uji coba di titik tersebut. Hasilnya dinilai cukup berhasil untuk mengurangi tingkat kemacetan di wilayah itu.
’’Arusnya jadi lebih cepat dari Buaran ke Viktor, Viktor ke Muncul, dan Muncul ke bundaran Tekno. Yang memang jadi bahan konsentrasi kami, kenapa diujicobakan? Karena memang di situ ada titik-titik kemacetan yang krusial. Misalnya, sekolahan ada SMPN 8, SMAN 2. Dibuat satu arah. Kalau tidak dibuat satu arah, kan crossing,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, untuk mengurai kemacetan di kawasan itu, pihaknya juga akan menyediakan bus sekolah bagi para pelajar yang bersekolah di sekitar wilayah itu. Ditargetkan, pelaksanaannya bersamaan atau sejalan dengan mulai diterapkannya sistem one way.
Tak hanya itu, dalam penerapan sistem one way, pihaknya juga akan membuat rambu-rambu lalu lintas. Dengan demikian, kendaraan yang melintas di kawasan itu semakin lancar. (jkr/mmr)